Film pertama di dunia

Film pertama di dunia dirilis pada tahun 1903. Film tersebut diambil dari kisah nyata mengenai perampokan kereta besar-besaran yang terjadi di Amerika Serikat. Film ‘The Great Train Robbery’ dibuat berdasarkan kisah perampokan kereta api pengangkut emas di tahun 1896. jalan ceritanya ini ditulis oleh Thomas A. Edison dan diproduseri oleh Edwin S. Porter. Dalam pencatatan sejarah perfilman, film ini adalah film bergerak pertama yang dibuat. Walaupun masih hitam putih dan dibuat tanpa suara (film bisu. red), namun film berdurasi 12 menit ini bisa menjadi inspirasi bagi pembuatan film-film berikutnya.

Film ‘The Great Train Robbery’ dibuat berdasarkan kisah perampokan kereta api pengangkut emas di tahun 1896. jalan ceritanya ini ditulis oleh Thomas A. Edison. dan diproduseri oleh Edwin S. Porter.

images

 

 

Sejarah Teater

Kata tater atau drama berasal dari bahasa Yunani ”theatrom” yang berarti seeing Place (Inggris). Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik itu memperagakan cerita yang tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
Teater sebagai tontotan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan bahwa teater sudah ada sejak abad kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.

Lahirnya adalah bermula dari upacara keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara keagamaan ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, puji-pujian, melainkan juga doa dan cerita yang diucapkan dengan lantang, selanjutnya upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.

Sebenarnya istilah teater merujuk pada gedung pertunjukan, sedangkan istilah drama merujuk pada pertunjukannya, namun kini kecenderungan orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.

 

Unsur-unsur teater menurut urutannya :

  • Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/ pemain/actor)
  • Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh,gerak suara,gerak bunyi dan gerak rupa)
  • Suara sebagai unsur penunjang (kata, dialog, ucapan pemeran)
  • Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik)
  • Rupa sebagai unsur penunjang (cahaya, dekorasi, rias dan kostum)
  • Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dan narasi)

Teater sebagai hasil karya (seni) merupakan satu kesatuan yang utuh antara manusia sebagai unsur utamanya dengan unsur –unsur penunjang dan penjalinnya. Dan dapat dikatakan bahwa teater merupakan perpaduan segala macam pernyataan seni.

 

 

 

 

Opera

op

 

Sejarah singkat

Yunani adalah seniman teater pertama dikenal terutama orang-orang dari Athena. Mereka memainkan teater mencakup semua unsur-unsur seperti akting, dialog, bernyanyi, adegan, paduan suara menari, dan musik. Seni ini dibudidayakan oleh peradaban yang berbeda memiliki beberapa atau semua elemen. Salah satunya adalah opera.

Seni teater barat klasik yang melibatkan alat angkut melalui menyanyi dan menari dan tidak melalui dialog, dikenal sebagai Opera. Komposisi oleh Jacopo Peri, Dafne, ditulis pada 1597 dan komposisi dikenal pertama yang khusus dimaksudkan untuk opera meskipun terinspirasi oleh seni teater Yunani, tetapi tidak ada lagi. Komposisi Euridice oleh Peri ditulis dalam tahun 1600-an adalah komposisi tercatat pertama yang tersedia sampai tanggal ini.Pertunjukan yang sebagian besar disertai dengan paduan suara dan musik instrumental.

Libretto adalah kata dalam opera dan ada komponis besar yang telah menulis libretti terkenal seperti Richard Wagner. Handel adalah komposer Jerman yang terkenal yang menulis untuk teater di Inggris. Mozart dan Lorenzo da Ponte yang terkenal karena karya-karya musik yang besar yang dimainkan selama pertunjukan opera.

Ada dua jenis menyanyi dalam opera. Yang pertama adalah resitatif di mana cerita sedang diceritakan dalam gaya non-melodi dan yang kedua adalah aria, di mana para pemain lebih merdu. Chorus digunakan sebagai komentator dan kadang-kadang sebagai narator. Subkategori resitatif yang resitatif Secco atau kering dan Accompagnato atau Stromentato di mana orkestra menyertai kinerja. Opera dapat lebih diklasifikasikan sebagai singspiel, operet, semi opera dan opera Comique. Dalam jenis opera, dialog digunakan sebaliknya, bukan resitatif. Arioso juga diganti dengan semi-melodi bagian.